Pemilik iPhone Selamatkan Nissan dari Ambang Kebangkrutan

Jakarta – Merek otomotif asal Jepang, Nissan, dikabarkan sedang membutuhkan penyelamatan finansial (iPhone). Nissan telah memangkas perkiraan pendapatannya dan mengurangi 9.000 pekerjaan secara global.
Nissan kabarnya memang sedang menjajaki merger dengan Honda. Namun, pembuat iPhone Hon Hai Precision Industry atau yang dikenal sebagai Foxconn sedang berunding dengan pemegang saham terbesar Nissan Motor, Renault, tentang kesediaannya untuk menjual sahamnya di produsen mobil Jepang itu. Hal itu seperti dikutip Japan TImes dari Taiwan yang mengutip sumber yang tidak disebutkan identitasnya.

Foxconn kabarnya telah mendekati Nissan untuk mengakuisisi saham. Foxconn telah berinvestasi besar-besaran di pabrik-pabrik untuk membangun kendaraan listrik. Sedangkan Nissan membutuhkan penyelamatan finansial.

Pihak Iphone Ingin Membeli Saham Dari Nissan

Menurut Central News Agency, Jun Seki, Kepala Strategi Divisi EV Hon Hai, memberi tahu Nissan tentang minat Foxconn untuk membeli sahamnya. Namun, Nissan tidak menanggapi dengan cara yang menguntungkan. Alhasil, Seki mulai melibatkan pemegang saham terbesar Nissan, Renault.

Berdasarkan laporan tersebut, Seki dan timnya saat ini sedang berunding dengan Renault di Prancis. Saham Renault di Nissan merupakan sisa dari aliansi lama antara Renault, Nissan dan Mitsubishi Motors.

Di sisi lain, Honda yang sedang menjajaki merger dengan Nissan mengancam akan mengakhiri kemitraan strategis dengan Nissan jika kerja sama dengan Foxconn berlanjut.

Diberitakan sebelumnya, Honda dan Nissan disebut-sebut telah membicarakan soal potensi merger. Langkah itu ditempuh di tengah ketatnya persaingan mobil listrik, terutama di China. Dilansir BBC, pada Maret kedua perusahaan itu sepakat untuk melakukan penjajakan kemitraan strategis dalam hal kendaraan listrik.

Terkait kabar itu, kedua perusahaan masih dengan pernyataan yang sama seperti saat diumumkan pada Maret tahun ini.

“Seperti pada pengumuman di Maret, Honda dan Nissan tengah mengeksplorasi beragam kemungkinan untuk kolaborasi masa depan, dengan memanfaatkan kekuatan masing-masing,” demikian pernyataannya.